Pages

Thursday, 7 November 2013

Rencana Besar-nya Mas Tsugaeda


Jika orang – orang nanya sama saya tentang hobi, jawaban saya yang paling awal adalah membaca. Itu pasti. Saya memang seorang yang sangat berminat terhadap karya – karya sastra. Sewaktu SMA kegilaan saya mulai meningkat apalagi saya berkenalan dengan roman – roman lama seperti Atheis, Siti Nurbaya, Burung – Burung Manyar. Saya kagum dengan keindahan bahasa yang digunakan. Sementara sejak dulu SMP saya adalah penggemar berat novel karya Agatha Christie, saya juga membaca beberapa karya Sir Arthur Conan Doyle.

Akhir Oktober kemarin saya membeli buku, kebiasaan setiap akhir bulan. Tidak ada buku khusus yang saya ingin beli. Saya mengincar buku karya Ayu Utami atau Dee yang belum sempat saya beli. Ketika masuk ke toko buku, saya langsung menuju rak new arrival. Buku masTsugaeda ini yang saya lihat. Saya pernah baca sebuah review pendeknya, katanya sih novel thriller. Katanya sih bagus buat dibaca. Setelah berkali kali ambil, taruh, ambil, taruh...akhirnya beli juga. Setelah inget ada lomba bentang pustaka. Hehehehe.


Awalnya pesimis ngeliat novel ini. Makanya saya butuh pertimbangan yang agak lama. Apalagi budget buat beli novel di akhir bulan terbatas. Hehehe.. keraguan itu muncul ketika banyak orang yang mengatakan bahwa novel ini adalah novel thriller. Tetapi kenapa sinopsis pada belakang bukunya tidak mencerminkan demikian ya. Jika memang novel thriller, saya ragu apakah akan ada penulis yang bisa mengulasnya dengan sangat menarik dan realistis.

Ketika memulai membaca buku, terlihat sekali penulis ingin membuat pembaca untuk penasaran terhadap isi buku. Pada mulanya, penulis memang berhasil membuat pembaca penasaran. Tapi, agaknya terlalu memaksakan timbulnya rasa penasaran sehingga malah agak bosan ditengah – tengah. (maaf ya mas Tsugaeda :$). Mungkin karena terlalu banyaknya penjelasan mengenai masa lalu Makarim dan Agung (teman lamanya) yang membuat permulaan novel ini terkesan panjang dan datar.
Tapi setelah membaca lebih lanjut,ketika Makarim memulai penyelidikannya di UBI novel ini gak bisa lepas dari mata saya bahkan pas jam kerja sekalipun. Hehehe.

Dalam novel ini, saya tertarik dengan tokoh utama yaitu Makarim. Dalam buku ini, Makarim dimintai oleh salah seorang teman lamanya untuk membantu membongkar kasus penggelapan uang di UBI (Universal Bank of Indonesia) oleh teman lamanya Agung yang kini menjabat sebagai salah seorang direksi di UBI. Makarim memiliki pengetahuan yang luas. Dia dapat menyesuaikan dirinya untuk mendapatkan data – data yang ia butuhkan. Dia juga sangat teliti dalam mengolah data dan memandang sebuah opini. Karakter inilah yang saya sukai dan sangat mengesankan saya sejak awal. Tapi sayangnya karakternya adalah seorang bapak yang sukse dalam bekerja namun gagal dalam rumah tangga. Bukan pemuda tampan dan sukses. Hehehe J

Selanjutnya, diceritakan bahwa Makarim berusaha menggali informasi mengenai Amanda, Rifad, dan Reza- karyawan yang diduga melakukan penggelapan  uang oleh direksi. Ternyata selama menyelidiki kasus itu, Makarim terlibat dalam kasus yang lebih dalam lagi.

Alur cerita membawa pembaca untuk semakin penasaran. Penulis menuliskan cerita tahap demi tahap dan membangun sebuah misteri dalam pikiran pembaca. Karakter yang dimunculkan sangat kuat, terutama untuk 3 tokoh pendukung yaitu Amanda, Rifad, dan Reza. Bisa dibilang Aa Tsugaeda sudah berhasil membawa rasa penasaran sampai dua pertiga novel ini. Penulis sudah “menjebak” pikiran pembaca untuk menebak – nebak siapa pelaku dari penggelapan uang tersebut.

Di beberapa bagian dari novel ini, saya sudah bisa menebak. Misalnya saja, dari awal membaca novel ini, 
kenapa ya saya sudah merasa bahwa Agunglah yang menjadi dalang dalam kasus yang ditangani Makarim tersebut. Apa karena memang udah ditunjukkan dari awal ya? Karena sejak awal Makarim sudah ditunjukkan membenci Agung karena sifat – sifat Agung yang dijelaskan secara eksplisit oleh penulis. Misteri – misteri itu, mungkin bisa dibungkus lebih rapi lagi sehingga tidak dapat ditebak dengan mudah.

Tapi kenapa di inti cerita novel ini, yaitu saat semua misteri terungkap, tokoh utama malah tidak dimunculkan. Penulis malah memilih untuk menceritakan misteri tersebut dengan menggunakan alur flash back. Alur flash back itu memberi kesan bahwa Makarim tidak tahu hal yang sebenarnya terjadi dalam perusahaan tersebut. Pengungkapan misteri yang menjadi inti cerita malah meneggelamkan peran tokoh utama dan memunculkan tokoh utama baru yaitu Amanda, Rifad, dan Reza. Hmmm...ya mungkin alur flash back ini menjadikan Makarim tokoh utama yang vacum. Padahal karakter Makarim harusnya bisa di”explore” lagi dalam pengungkapan misteri itu. Sepertinya akan lebih menarik jika Makarim terus mengungkapkan misterinya hingga dia pun tahu yang sebenarnya. Kayak cerita detektif begitu.
Akhir cerita memang cukup menegangkan bahwa ternyata Amanda memiliki dendam yang kemudian diredakan oleh Rifad. Dan lagi – lagi disini peran Makarim tidak ditonjolka. Mmmmm..tokoh utamanya yang mana ya? Cukup mengejutkan memang akhirnya Amanda dan Rifad menikah. Padahal mereka tidak pernah memiliki kedekatan tertentu. Sementara itu, Makarim kalah pamor lagi dengan pernikahan yang gak terduga itu. Hehehe.

Overall, novel ini bagus banget, walaupun judulnya bisa dibuat lebih attractive lagi. Dan novel ini gak akan kalah sama novelnya Sir Arthur Conan Doyle kalo di improve sedikit. Baru pertama kali saya mendapatkan novel yang berani mengambil latar belakang perbankan. Saya sempat tergelitik dengan singkatan dari nama bank yang dipakai. UBI. Kenapa mesti UBI? Hehehe. Saya sendiri kurang mengerti bahkan sangat awam mengenai perbankan, namun Abang Tsugaeda dapat menjelaskannya dengan amat sangat jelas sekali, sehingga saya tidak kebingungan atau harus buka kamus perbankan dulu. Jadi tambah pengetahuan tentang bank deh.

Intinya, novel ini wajib banget dibaca untuk kamu yang suka novel yang bikin penasaran. Walaupun isinya cukup “berat” –tentang perbankan – tapi mas Tsugaeda menulisnya dengan bahasa yang simple, lugas, gak berbelit – belit. Tetapi ini gak mengurangi keseruan ceritanya.


So, selamat membaca ya guys. J

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter