Ini
bulan Juni. Pergantian musim tidak jelas. Tidak ada bedanya kini musim kemarau
atau musim penghujan. Tetap saja aku harus membawa jas hujan di motor using itu.
Hujan
deras hari ini. Untung saja, aku berada dibawah atap mewah sebuah mall. Kupandangi
jalanan Depok, reprentasi sebagian besar aktifitas kota Jakarta dan sekitarnya
saat hujan. Macet,penuh,padat, tidak sabar, mungkin karena hari ini tarawih
pertama.
Rum,kamu pulang jam
berapa?
Selalu
seperti itu ibuku. Aku memutuskan untuk tak membalas pesan singkat itu.
Kemana
kali ini angin membawaku pergi. Sudah dua puluh tahun lebih aku berada di dunia
ini. Apa yang sudah aku lakukan selama ini,apa yang membuat aku akan terus
berjuang. Hidup tidak mudah,rumit. Seperti rangkaian neutron otak,atau kasus
korupsi yang njelimet. Genangan air sisa hujan melarutkan semua pikiran ku.
Sudahlah.
Aku menyerah. Kali ini pun kosong. Kosong memang jawaban yang paling baik.
Ah
sudah waktunya pulang. Hujan sudah reda.
Happy birthday to you,
happy birthday to you
Aku
tersenyum. Sahabatku,keluargaku sudah menunggu ku pulang. Disana sebuah lilin
menerangi seluruh ruangan gelap,menghangatkan udara sekitar yang dingin. Tepat
saat tetes hujan terakhir, semua kehampaan hidup ini lenyap. Demi melihat
senyum merekalah hidup ini.
Terima
kasih.
No comments:
Post a Comment