Pages

Wednesday, 29 October 2014

Ke-Takut-an



Aku menyadarinya.
Terkadang, ketakutan adalah komponen utama dalam menjalani hari – hari ini.
Ketakutan mempengaruhi semua keputusan, semua tindakan yang diambil. Kebanyakan hasil dari keputusan yang memeprtimbangan ketakuta n – ketakuan hasilnya tidak memuaskan.

Apa itu ketakutan. Aku memandan ketakuan sebagai sebuah kaca bening yang membatasi kekuatan – kekuatan yang terpendam. Dari dalam kaca bening itu, aku bisa melihat ke depan, melihat semua orang disekitarku, melihat semua kondisi disekitarku pula. Kaca itu mudah dipecahkan, tapi sayangnya terkadang diriku sendiri tidak menyadari bahwa kaca itu tidak bisa dipecahkan. Ah malah mungkin kita sendiri tidak menyadari adanya kaca itu karena terlalu bening.

Ketakutan akan masa depan
Ketakutan akan hasil yang akan diraih
Ketakutan untuk melakukan maneuver berbahaya
Ketakutan untuk meninggalkan kenyamanan yang telah didapat
Ketakutan untuk memulai
Ketakutan untuk mencintai
Banyak..

Banyak ketakutan yang menghantui setiap jalan kita.

Suatu hari aku pergi berjalan – jalan ke sungai. Green canyon namanya. Ada sebuah tebing tinggi disana, kurang lebih 8 meter tingginya. Aku melihat orang – orang sangat menikmati sekali melompat dari sana. Aku pun ingin mencoba. Sesampainya di atas, keinginan kembali turun sangat besar. Aku memang takut akan ketinggian. Aku bisa melihat teman – temanku menyemangati dari bawah sana. Tetapi tetap saja takut. Namun ada saat dimana aku bisa mengumpulkan kembali keberanian itu dan akhirnya melompat.

Kelegaan yang sangat menyergap ketika aku muncul dari permukaan air setelah melompat. Ternyata tidak ada yang perlu ditakutkan selain ketakutan itu sendiri. Dari bawah aku pun menyadari, betapa beraninya ketika aku melompat dari tebing yang tinggi itu. Tak pernah terbayangkan memang. Tapi aku berani, aku bisa, dan aku baik – baik saja.

Tak ada yang perlu ditakutkan untuk memecahkan kaca ketakutan itu. Just do it


Ditulis oleh jiwa – jiwa yang pelan – pelan mengalahkan ketakutan
-J-

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter